Bab II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-teori
Kualitas
layanan merupakan ciri dan karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal
kemampuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang telah ditentukan. Berbagai karakteristik
jasa di atas, dianggap penting dalam menentukan kualitas jasa dan layanan.
Zeithaml
yang dikutip oleh Umar (2000), mengemukakan lima dimensi dalam menentukan
kualitas jasa, yaitu sebagai berikut.
a.
Reliability, yaitu kemampuan untuk
memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan.
b.
Responsiveness, yaitu respon
atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang
cepat dan tanggap, yang meliputi : kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan,
kecepatan karyawan dalam menangani traansaksi, dan penanganan keluhan pelanggan.
c.
Assurance, meliputi
kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas
keramah tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberi pelayanan, ketrampilan
dalam memberikan informasi, ketrampilan dalam memberikan keamanan di dalam memanfaatkan
jasa yang ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan
terhadap perusahaan.
Dimensi kepastian atau jaminan
ini merupakan gabungan dari dimensi :
c.1). kompetensi (competence),
artinya ketrampilan dan pengetahuan
yang dimiliki oleh para karyawan
untuk melakukan pelayanan.
c.2) kesopanan (courtesy),
yang meliputi keramahan, perhatian dan sikap
para karyawan, dan
c.3). kredibilitas (credibility),
meliputi hal-hal yang berhubungan dengan
kepercayaan kepada perusahaan,
seperti reputasi, prestasi dan
sebagainya.
d.
Emphaty, yaitu perhatian secara individual yang
diberikan perusahaan
kepada
pelanggan seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan,
kemampuan
karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha
perusahaan
untuk memahami keinginan dan kebutuhan pelanggannya.
Dimensi
emphaty ini merupakan penggabungan dari tiga dimensi, yaitu
sebagai
berikut.
d.1).
akses (access), meliputi kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang
ditawarkan
perusahaan.
d.2).
komunikasi (communication), merupakan kemampuan melakukan
komunikasi
untuk menyampaikan informasi kepada pelanggan atau
cara
memperoleh masukan dari pelanggan.
d.3).
pemahaman pada pelanggan (understanding the consumer), meliputi
usaha
perusahaan untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan
keinginan
pelanggan.
e.
Tangibles, meliputi penampilan fasilitas fisik
seperti gedung dan ruangan
front affice, tersedianya
tempat parkir, kebersihan, kerapihan dan
kenyamanan
ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi, dan penampilan
karyawan.
2.2 Hipotesis
Mengacu
pada telaah yang telah diuraikan di atas, maka penulis melakukan analisis dan
diagnosis untuk mengidentifikasi kualitas pelayanan dan kualitas produk yang berpengaruh
dalam perusahaan sebagai variabel independen (bebas) dengan permasalahan utama
yaitu loyalitas pelanggan sebagai variable dependen (terikat) adalah Brand
image yang sudah sangat melekat kepada mind set konsumen, Harga yang relatif
terjangkau, Kemasan, Selera konsumen
2.3 Pengembangan
Hipotesis
Pengaruh yang signifkan dari hipotesis
bauran ritel akan dapat diketahui pengembangan hipotesisnya apabila hasil
analisis terhadap beberapa pelanggan telah diketahui besarannya. Variabel itu
sendiri berhubungan satu sama lain untuk pembentukan citra yang baik dari suatu
tempat usaha, Pencitraan itulah yang kemudian membangun loyalitas pelanggan dan
pada akhirnya memberikan kepuasan tersendiri bagi masing-masing konsumen yang
khas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar